Rabu, 20 Desember 2017

Penyakit Difteri dan Cara Mencegahnya

      Pada kesempatan ini saya akan membagikan tentang penyakit difteri yang di request oleh putri.



     Menurut Wikipedia Difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini.

    Difteri pada Anak-anak

Difteri lebih sering menyerang anak-anak lebih khususnya balita serta pada orang dewasa di atas 60 tahun. Penyakit difteri dapat dicegah dengan imunisasi pada balita. Pada negara yang menerapkan imunisasi, penyakit difteri tidak begitu banyak menyerang warga negaranya. Imunisasi yang diberikan berupa imunisasi DTP (Difteri Pertusis Tetanus) dan TD (Toxoid Difteri). Imunisasi DTP dilakukan pada saat anak berusia 2, 4, 6, 18 bulan dan 5 tahun. Sedangkan Imunisasi TD diberikan pada saat anak berumur 10 tahun dan 18 tahun. Anak yang menderita sakit batuk parah yang diduga batuk rejan dan menderita penyakit kejang demam kompleks. Dilarang diberikan imunisasi DTP tapi diberikan imunisasi DT saja.

      Seberapa umumkah difteri?

Difteri banyak ditemui di negara-negara berkembang seperti Indonesia, di mana angka vaksinasi masih rendah. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Difteri dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

      Tingkatan Penyakit Difteri

Penyakit difteri sempat menjadi sangat ganas yaitu pada tahun yang lalu, pernah menjadi penyebab utama kematian anak-anak. Tetapi untuk sekarang sudah tidak lagi karena sudah dapat ditemukan solusinya. Penyakit difteri mempunyai lefel keparahan. Ada 3 level tingkat keparahan penyakit difteri yaitu:

Infeksi ringan
Infeksi ringan terjadi jika penyerangan hanya pada daerah hidung yaitu, pada bagian mukosa dengan gejala nyeri ketika digunakana untuk menelan.

Infeksi sedang
Infeksi sedang ditandai dengan gejala pembengkakan pada laring. Infeksi sedang menyerang diaerah yang sudah lebih dalam dari infeksi ringan yaitu di daerah bagian faring (dinding belakang rongga mulut).

Infeksi berat
Infeksi berat merupakan infeksi yang sudah mempunyai beberapa gejala yang parah seperti nafas tersumbat dan terjadi gejala komplikasi seperti radang otot jantung, kelemahan anggota gerak dan radang ginjal.
        Gejala Difteri
Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:

💠Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
💠Demam dan menggigil.
💠Sakit tenggorokan dan suara serak.
💠Sulit bernapas atau napas yang cepat.
💠Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
💠Lemas dan lelah.
💠Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.

    Difteri juga terkadang dapat menyerang kulit dan menyebabkan luka seperti borok (ulkus). Ulkus tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi biasanya akan meninggalkan bekas pada kulit.

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda atau anak Anda menunjukkan gejala-gejala di atas. Penyakit ini harus diobati secepatnya untuk mencegah komplikasi.


Pertolongan Pertama Pada Difteri
1. Pergi ke dokter bila ada gejala Difteri.
2. Ada gejala: dilakukan pemeriksaan Swab (hidung atau tenggorokan).
3. Hasil pemeriksaan akan di periksa di laboratorium. Bila terbukti hasil pemeriksaan positif maka bisa diberikan terapi oleh dokter.
Pencegahan Difteri
1. Memberikan kekebalan pada anak-anak dengan cara:
- Imunisasi DPT/HB untuk anak bayi. Imunisasi di berikan sebanyak 3 kali yaitu pada saat usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
- Imunisasi DT untuk anak usia sekolah dasar (usia kurang dari 7 tahun). Imunisasi ini di berikan satu kali.
- Imunisasi dengan vaksin Td dewasa untuk usia 7 tahun ke atas.
2. Hindari kontak dengan penderita langsung difteri.
3. Jaga kebersihan diri.
4. Menjaga stamina tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan berolahraga cuci tangan sebelum makan.
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
6. Bila mempunyai keluhan sakit saat menelan segera memeriksakan ke Unit Pelayanan Kesehatan terdekat.
Pertolongan terhadap difteri yang menyerang keluarga / teman:
1. Hindari kontak langsung dengan penderita difteri atau karier (pembawa) difteri.
2. Lakukan pemeriksaan kesehatan diri dan anggota keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat.
3. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.
4. Penderita Difteri atau karier agar menggunakan masker sampai sembuh.


Ok. Itulah penjelasan mengenai penyakit difteri semoga bermanfaat. Jangan lupa jagalah kesehatan anda, keluarga anda dan orang yang dekat dengan anda, agar terhindar dari penyakit difteri maupun lainnya.

Sumber : https://halosehat.com/penyakit/difteri/gejala-difteri
http://koneksimu.blogspot.co.id/2013/04/cara-mencegah-dan-mengobati-penyakit.html?m=1
http://www.alodokter.com/difteri
https://hellosehat.com/penyakit/difteri/
     

1 komentar so far

Berkomentarlah dengan kata sopan dan santun
EmoticonEmoticon